Berbicara soal steak, hal yang pertama kali terlintas di benak saya adalah bagaimana
steak itu dimasak. Dalam hal menentukan rasa dan kualitas
steak, selain kualitas daging itu sendiri tingkat kematangan dari
steak juga konon dapat menentukan kualitas dan rasa
steak. Merujuk situs
culinaryart, tingkat kematangan terbaik adalah ketika
steak dimasak sampai tingkat kematangan
medium-rare. Hal ini dikarenakan semakin lama
steak dimasak, semakin kering steak dan menjadi kurang
juicy.
Sebagai gambaran tingkat kematangan
steak dapat dilihat dari gambar seperti di samping. Tingkat kematangan dimulai dari
blue-rare. Pada tingkat kematangan ini tampak bahwa
steak hanya dimasak sejenak atau 1 menit pada setiap bagiannya dengan bagian yang matang hanya bagian atas dan bawah dengan bagian tengah daging masih berwarna merah. Berlanjut ke tingkat kematangan berikutnya adalah
rare, dengan komposisi 75% daging bagian tengahnya masih berwarna merah, sedikit
crispy pada bagian atas. Tingkat selanjutnya adalah
medium rare, bisa dibilang tingkat kematangan daging ini adalah diantara matang dan
rare. Dengan 50% bagian daging berwarna merah pada bagian tengah namun tetap renyah pada bagian sekeliling atas dan bawah. Hal ini menjadikan rasa dan tekstur daging yang pas serta tetap
juicy. Tingkat kematangan berikutnya adalah
medium dan
medium well. Selintas keduanya tidak berbeda jauh, hanya untuk
medium bagian tengah steak masih tedapat bagian warna merah sementara untuk
medium well sudah mendekati kematangan secara keseluruhan. Tingkat kematangan terakhir adalah
well done. Pada tingkat kematangan ini, daging telah matang secara keseluruhan yang mengakibatkan daging terasa kurang
juicy akan tetapi di sisi lain daging menjadi renyah alias
crispy.
Baiklah sekian postingan dari saya, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyampaian informasi. Terima kasih dan semoga sukses serta sehat selalu.
No comments:
Post a Comment