Wednesday 8 July 2015

Jelajah Jakarta dengan Kereta

Deretan Kereta di Stasiun Bogor
Pagi itu jalanan tampak masih sepi. Berhubung sekarang adalah bulan Ramadhan, kebanyakan warga cenderung enggan untuk keluar rumah di pagi hari pada akhir pekan. Jalanan yang sepi di sekitaran Pasar Senen tidak berbanding lurus dengan moda transportasi kereta api. Loh mengapa masih menyebut kereta api sementara keretanya sudah berjalan dengan menggunakan listrik? Merujuk pada KBBI definisi kereta api adalah:
kereta api/ke·re·ta a·pi/ /keréta api/ n kereta yg terdiri atas rangkaian gerbong (kereta) yg ditarik oleh lokomotif, dijalankan dng tenaga uap (atau listrik), berjalan di atas rel (rentangan baja dsb).
Berdesakkan Sudah Biasa
Berdasarkan definisi tersebut rasanya masih relevan untuk menyebutnya kereta api atau lebih spesifik lagi jika menggunakan listrik maka dapat disebut dengan kereta rel listrik (KRL). Dahulu kala dikenal KRL Jabodetabek atau yang sekarang lebih pan opuler dengan istilah KRL Commuter Line. Sekitar tahun 2012 sampai 2013, saya masih menjadi mahasiswa dan pegawai magang, harga tiket Commuter Line tergolong mahal untuk saya. Untuk mencapai Bogor dari Bintaro (Stasiun Pondok Ranji) dalam rangka bertemu dengan dosen pembimbing membutuhkan ongkos Rp9.000,00 sekali naik dan dipukul rata tanpa memperhatikan tujuan.