Tuesday 23 September 2014

Jurnal Menuju Gunung Anak Krakatau

Akhir pekan lalu, saya dan rekan-rekan kantor sepakat untuk berkunjung ke salah satu tempat yang terletak di Pulau Sumatera, atau lebih tepatnya di Provinsi Lampung. Tempat tersebut adalah Gunung Anak Krakatau. Berbeda dengan perjalanan yang sudah-sudah dimana saya dan rekan-rekan pergi secara independen, untuk perjalanan kali ini kami menggunakan jasa agen perjalanan wisata. Biaya perjalanan adalah Rp415.000,00 dan mendapatkan fasilitas makan sebanyak 4x, angkot, snorkeling, dan penginapan. Meeting point berada di Pelabuhan Merak. Berhubung meeting point berada di Merak dan domisili kami semua rata-rata berada di Jakarta Pusat, maka disepakatilah keberangkatan kami dilaksanakan bersama-sama dari Terminal Senen. Dari Terminal Senen kami charter angkot untuk menuju ke Terminal Pulo Gadung. Keberangkatan awal dilaksanakan pukul 18.30 dikarenakan pukul 23.00 sudah harus berada di Pelabuhan Merak.

Keberangkatan, Kapal Ferry Raja Basa
Estimasi waktu tempuh perjalanan dari Terminal Senen menuju Terminal Pulo Gadung adalah 1 jam perjalanan dengan menggunakan angkot dan kemudian dari Terminal Pulo Gadung menuju Pelabuhan Merak adalah 3 jam dengan menggunakan moda trasportasi bus. Jika titik keberangkatan anda adalah Terminal Senen menuju Terminal Pulo Gadung dapat naik moda transportasi Mikrolet 53 trayek Kota-Pulo Gadung. Biaya transportasi untuk naik angkot ini adalah Rp3.000,00 dengan estimasi perjalanan 1 jam--jika macet bisa mencapat 2 jam. Berhubung ketika itu kami sedang terburu-buru maka disepakatilah untuk menuju Terminal Pulo Gadung dengan menggunakan charter angkot 01 dan membayar Rp100.000,00 untuk 9 orang. Pukul 19.30 kami pun sampai di Terminal Pulo Gadung. Di Terminal Pulo Gadung terdapat dua pilihan bus menuju Pelabuhan Merak antara lain Bus SM Prima dan Laju Prima. Pilihan pun jatuh kepada Bus SM Prima dikarenakan sudah bus yang terisi setengah penuh oleh penumpang sehingga tidak perlu menunggu lebih lama. Perlu diketahui jadwal keberangkatan bus tidak menentu dan tergantung pada kapan bus tersebut telah penuh oleh penumpang. Kami pun mulai berangkat dari Terminal Pulo Gadung pukul 20.03 atau menunggu sekitar 30 menit. Biaya perjalanan dari Terminal Pulo Gadung menuju Pelabuhan Merak adalah Rp25.000,00 (selisih Rp4.000,00 apabila menggunakan Arimbi dari Terminal Kalideres).

Tuesday 29 April 2014

Cut The Crab, Bohemian Seafood Warehouse


Lokasi : Jalan Cikajang no. 32, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Harga : Mulai dari Rp15.000,00 sampai Rp350.000,00
Buka : pkl 11.00--22.00
Situs : Cuthecrab.com

Male Crab
Mendengar kata Bohemian sebagian orang pasti tertuju pada lagu milik grup band Queen, dan menjadi masterpiece dari band ini, yaitu Bohemian Rhapsody. Definisi dari Bohemian (Bohemianism) sendiri jika merujuk pada wikipedia dan urban dictionary dapat diartikan sebagai gaya hidup (atau terkadang mengenai seni) alternatif dari gaya hidup konvensional. Lantas apa hubungannya dengan review tempat makan hari ini? Alright, disebut alternatif karena memang cara memakan seafood di tempat ini memang berbeda di tempat lainnya. Disebut tidak biasa karena sebelum makan pelayan akan menghamparkan ke atas meja sejenis kertas yang biasa digunakan sebagai kertas pembungkus nasi. Pertama kali kunjungan saya ke sini, saya berpikir mungkin agar meja tidak berbau amis dan kotor makanya perlu diberi semacam pelapis dan hidangan akan disajikan di atas piring sebagaimana mestinya dan umumnya. Then I was wrong, ternyata kertas pembungkus nasi yang dihamparkan itu akan menjadi tempat makan anda. Awalnya saya agak risih dengan cara makan seperti ini tapi ya sudahlah lama-lama tidak menjadi masalah dan sesuai dengan moto dari tempat makan ini “Cut the Crab| Eat Seafood with No Plates! No Fork! No Spoons!

Monday 17 March 2014

Mujigae The Korean Resto, The Korean Invasion

Lokasi : Mall Kelapa Gading 3 Lt. Dasar Unit G-57, Jalan Bulevar Kelapa Gading Blok M, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Harga : mulai dari Rp26.000,00 - Rp50.000,00 untuk main course
Buka : 10.00 - 22.00
Situs : Twitter, Mujigae.com


Mujigae Resto
Korean Invasion, mendengar kata invasion, yang dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi invasi, sebagian orang pasti berpikir mengenai agresi militer dan peperangan. Salah satu invasi militer ke Korea yang terkenal adalah invasi Manchu ke Korea. Akan tetapi postingan ini tidak akan membahas invasi militer Manchu ke Korea melainkan mengenai invasi budaya Korea ke Indonesia. Invasi budaya Korea dimulai sejak kedatangan boyband dan girlband yang menjadi pembuka jalan bagi masuknya budaya Korea di Indonesia. Invasi budaya Korea tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan ke seluruh dunia dan hampir memiliki pola invasi yang sama yaitu melalui boyband dan girlband serta lagu-lagu solo. Masih hangat dalam ingatan lagu Korea milik Psy yang sempat menjadi fenomena pada tahun 2012. Setelah membuka jalan melalui lagu, invasi budaya Korea berlanjut dengan kuliner. Salah satu gerai makanan yang berhasil menangkap peluang booming-nya budaya Korea adalah Mujigae resto. Sesuai dengan judul dari postingan ini, maka kita akan membahas lebih lanjut mengenai resto Korea yang sedang naik daun ini. Okay, here we go.

Saturday 8 March 2014

Tentang Kematangan Steak

Berbicara soal steak, hal yang pertama kali terlintas di benak saya adalah bagaimana steak itu dimasak. Dalam hal menentukan rasa dan kualitas steak, selain kualitas daging itu sendiri tingkat kematangan dari steak juga konon dapat menentukan kualitas dan rasa steak. Merujuk situs culinaryart, tingkat kematangan terbaik adalah ketika steak dimasak sampai tingkat kematangan medium-rare. Hal ini dikarenakan semakin lama steak dimasak, semakin kering steak dan menjadi kurang juicy

Sunday 2 March 2014

Sejenak ke Sushi Shinaro Bintaro

Lokasi : Jalan Taman Bintaro No. 1A, Bintaro Sektor 1 (Belakang Seven Eleven)
Harga : Mulai dari Rp10.000,00, Rata-rata pengeluaran: Rp50.000,00
Buka : Senin--Minggu, pkl 10.00--22.00

Sushi Shinaro
Trend makanan Jepang saat ini sedang booming di Indonesia. Booming makanan Jepang sendiri bisa dibilang dimulai dari awal tahun 2000an. Seiring dengan booming-nya makanan Jepang, maka gerai-gerai yang menjual makanan Jepang pun tumbuh dan semakin banyak. Setelah sebelumnya saya membahas salah satu gerai makanan yang menjual udon, pada kesempatan ini saya ingin kembali membahas sushi, yep sushi. Kalau yang sudah-sudah, sushi selalu identik dengan harga yang mahal dan kurang bersahabat dengan kantong mahasiswa (dan juga kantong pegawai baru yang masih magang), akan tetapi gerai sushi yang satu ini menawarkan harga yang lumayan miring namun dengan rasa yang bersaing. Bertempat di Jalan Taman Bintaro No. 1A, Bintaro Sektor I (belakang Seven Eleven, tidak jauh dari Bebek H. Slamet), gerai sushi ini bernama Sushi Shinaro Bintaro. Jika sekilas melintas dari jalan mungkin anda tidak menyangka kalau tempat ini menjual sushi, awalnya pun saya mengira ini tempat menjual panglong kayu, alright never mind. Terletak di pinggir jalan dan bersebelahan dengan Seven Eleven serta berhadapan dengan Super Indo, gerai sushi ini tidak menyediakan tempat parkir, jadi sebaiknya anda memarkirkan kendaraan anda di Seven Eleven atau Super Indo. Untuk gerai ini sendiri menyediakan tempat duduk lesehan dan duduk di kursi.

Tuesday 25 February 2014

Mencoba Dua Bubur Legendaris Jakarta

Alkisah di suatu daerah Jakarta terdapat dua tempat yang menjual bubur ayam yang konon memiliki cita rasa yang melegenda. Yang satu bertempat di Cikini dan terkenal dengan nama  Bubur Cikini H. R. Sulaiman sementara yang satu lagi bertempat di Jalan Barito, Kebayoran Baru dan kemudian terkenal dengan nama Bubur Barito. Keduanya terletak di pinggir jalan utama dan sangat mudah ditemukan. Pada kesempatan ini, saya ingin memberikan review mengenai kedua tempat tersebut. Here We go.

1. Bubur Cikini H. R. Suleman
Lokasi : Jalan Cikini Raya, Menteng
Buka  : pkl 10.00--22.00
Bubur Ayam Cikini H.R. Suleman
Harga : Mulai dari Rp12.000

Sejujurnya ada ekspektasi berlebih ketika saya ke tempat ini. Ketika melewati Cikini, saya dan teman-teman saya menemukan dua tempat yang menjual bubur dan sama-sama ramai. Akhirnya kami putuskan untuk mencoba ke Bubur Cikini H.R. Suleman. Tanpa perlu menunggu lama, pesanan bubur ayam pun disajikan. Bubur ayam yang saya pesan adalah satu porsi dan disertai telur. Awalnya saya mengira telurnya telah digoreng dan dijadikan suwiran telur tapi ternyata tidak. Telur ayam kampung disajikan setengah matang dan diletakkan di atas bubur ayam. Tekstur buburnya sendiri cukup lembut, mudah dicerna namun tidak terlalu encer. Selain telur, tambahan lain untuk buburnya antara lain suwiran ayam, emping, dan cakue. Saya sempat memesan ampela dan telur puyuh, namun sang pelayan berkata bahwa side dish yang saya pesan sudah habis.  Mengenai rasa dari buburnya sendiri menurut saya standar alias biasa saja, nothing special.

Saturday 15 February 2014

Mampir Sejenak ke Marugame Udon

Lokasi : Kota Kasablanka, Lower Ground, Unit # 11-12, Jl. Casablanca Raya Kav.88,Kuningan
Harga : Mulai dari Rp30.000,00--Rp50.000,00
Buka : Senin--Minggu, 10.00--22.00
Website : Facebook

Marugame Udon
Hari Sabtu kemarin ketika berada di Kota Kasablanka, terdapat salah satu gerai makanan yang menarik minat saya. Hal ini dikarenakan ketika saya lewat, gerai tersebut selalu ramai oleh pengunjung. Karena tertarik, saya pun memutuskan untuk mampir di gerai yang menjual makanan khas Jepang tersebut. Nama tempat tersebut adalah Marugame Udon. Udon merupakan makanan mie tebal yang terbuat dari tepung terigu dan biasa disajikan hangat dalam bentuk seperti sup (meski terdapat juga udon yang disajikan dingin). Jika merujuk pada nama tempat makanan tersebut, tampaknya tempat tersebut menjual Udon yang berasal dari Kota Marugame (sebuah kota di Jepang yang terletak di Perfektur Kagawa), yeah apapun itu restoran yang merupakan franchise dari Jepang ini memang menarik untuk di-review. Mengusung konsep open kitchen dan self service, pengunjung diberikan keleluasaan untuk melihat bagaimana cara Udon dimasak.

Monday 6 January 2014

Holycow Senopati, Berbeda dengan Holycow Lainnya

Lokasi : Jalan  Bakti no.15, Senopati, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Telepon : (+62) 878-8656-0639
Harga : Mulai dari Rp80.000
Buka : Senin--Minggu, 11.00--23.00

Resto Holycow Senopati
Tanggal 06 Januari kemarin, saya hendak merayakan ulang tahun seseorang yang spesial di salah satu resto steak. Pilihan saya pun jatuh ke Holycow. Sebelumnya saya sudah pernah ke resto ini namun untuk cabang yang berada di Sabang, Jalan Haji Agus Salim, Jakarta Pusat. Berhubung sehabis pulang kantor, saya memutuskan untuk mencoba resto steak Holycow yang berada di Senopati. Awalnya saya memiliki ekspektasi untuk desain tempat resto Holycow Senopati akan mirip atau lebih baik daripada yang berada di Sabang. Akan tetapi ternyata saya salah. Akibat ekspektasi yang terlalu tinggi, saya sempat kecewa dengan tempat yang diberikan. Sejujurnya konsep tempat resto Holycow yang berada di Sabang jauh lebih baik daripada yang di Senopati. Dengan mengusung konsep outdoor dan ala peternakan di tengah kota yang modern, konsep resto Holycow yang berada di daerah Sabang sangatlah menarik. Sementara untuk resto Holycow Senopati saya rasa memiliki space cukup sempit. Selain itu tempat ini, tidak menyediakan area parkir baik untuk mobil dan motor sehingga harus parkir di pinggir jalan. Hal yang positif dari restoran ini adalah promo untuk yang berulang tahun yaitu gratis untuk main course. Promo berlaku untuk resto Holycow yang berada di Senopati, Kelapa Gading, dan Kebon Jeruk. Promo berlaku untuk pilihan wagyu steak 200 gram dan hanya untuk yang berulang tahun.